
Balikpapan – Dalam semarak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, suasana di RT 37 Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, terasa berbeda. Bukan hanya karena lomba-lomba khas tujuh belasan, tetapi juga hadirnya tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang membawa program pengabdian dan inovasi sosial mahasiswa “Pengelolaan dan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Pupuk Organik Cair".
Rangkaian kegiatan ini dimulai pada tanggal, 17 Agustus 2025. Di tengah riuhnya perayaan kemerdekaan Indonesia, tim mahasiswa membuka booth edukasi, yang membagikan brosur, hingga Freebies berupa minyak gelas dan bibit sayuran. Antusiasme warga, terutama ibu rumah tangga, terlihat saat mereka penasaran bagaimana minyak jelantah yang biasa dibuang ternyata bisa diolah kembali menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman.
Tak hanya memberikan edukasi, mahasiswa juga ikut berbaur mempersiapkan lomba-lomba khas tujuh belasan. Mereka membantu menghias panggung, mengatur logistik acara, hingga meramaikan permainan bersama anak-anak. Kehadiran tim ITK membawa semangat baru dan mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat.
Puncak kegiatan berlangsung pada 24 Agustus 2025 bersamaan dengan acara jalan sehat perayaan kemerdekaan. Di momen ini, tim dosen dan mahasiswa menggelar sosialisasi pengelolaan minyak jelantah sekaligus pelatihan pengolahannya menjadi pupuk organik cair. Pelatihan berlangsung interaktif: warga diajak melihat langsung proses sederhana mulai dari pengendapan minyak jelantah, pencampuran bahan tambahan, hingga menghasilkan pupuk organik yang siap digunakan.
Program ini membawa dua manfaat sekaligus. Pertama, mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah. Kedua, menghasilkan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman sayuran maupun bunga. Bibit sayuran yang telah dibagikan pada 17 Agustus pun kini bisa langsung ditanam menggunakan pupuk hasil olahan tersebut.
Ketua pengelola Bank Sampah WANIPORA RT 37 Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, mengapresiasi kegiatan ini. “Kalau diolah dengan benar, minyak jelantah bukan hanya tidak berbahaya lagi, tapi malah bisa menjadi berkah untuk lingkungan dan perekonomian warga,” jelasnya.
Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat sekaligus mengaplikasikan ilmu dalam bentuk nyata. Sementara bagi warga, kegiatan ini menghadirkan solusi praktis yang dapat diterapkan sehari-hari.
Dengan suasana meriah kemerdekaan sebagai latar, program ini membuktikan bahwa semangat gotong royong dapat menghadirkan inovasi sosial yang sederhana namun berdampak besar. Harapannya, masyarakat RT 37 dapat terus mengolah minyak jelantah secara mandiri, bahkan menjadikannya peluang usaha berbasis lingkungan, sehingga manfaatnya semakin meluas.
Dampak Nyata untuk Lingkungan dan Warga
Program ini tidak hanya memberikan solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat minyak jelantah, tetapi juga memberikan manfaat praktis berupa pupuk organik cair yang bisa digunakan untuk tanaman warga. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan LPPM ITK melalui Program PMMD Inovasi Sosial, Ketua RT 037, warga Graha Indah, pihak WANIPORA, serta para narasumber yang turut serta mendukung keberlangsungan acara.